UPdates—Pembakan terjadi di sebuah halte bus di persimpangan yang ramai di Yerusalem utara pada hari Senin, menewaskan lima orang dan melukai 12 orang lainnya.
You may also like : Hamas Tolak Gencatan Senjata Ramadan Netanyahu
Polisi Israel dan layanan penyelamatan darurat mengatakan para penyerang menembak orang-orang yang menunggu di halte bus.
You might be interested : Israel tak Lagi Peduli Keselamatan Sandera
Sementara media Israel melaporkan para penyerang juga naik ke bus yang penuh sesak dan melepaskan tembakan di dalamnya.
Menurut polisi, seorang petugas keamanan dan seorang warga sipil yang berada di lokasi kejadian menembak mati para penyerang.
Penembakan itu terjadi di persimpangan utama di pintu masuk utara Yerusalem, di jalan yang mengarah ke permukiman Yahudi yang terletak di Yerusalem timur.
Rekaman serangan menunjukkan puluhan orang melarikan diri dari halte bus di persimpangan yang ramai pada jam sibuk pagi hari waktu setempat.
Paramedis yang merespons kejadian tersebut mengatakan bahwa area tersebut kacau dan dipenuhi pecahan kaca, dengan orang-orang terluka dan terbaring tak sadarkan diri di jalan dan trotoar dekat halte bus.
Ratusan pasukan keamanan tiba di lokasi kejadian untuk mencari penyerang tambahan atau bahan peledak yang mungkin telah ditanam di sekitar area tersebut.
Militer Israel mengatakan mereka mengepung desa-desa Palestina di pinggiran kota Ramallah di Tepi Barat, sebagai upaya meningkatkan pertahanan sebagai respons atas serangan tersebut.
Hamas sementara itu memuji serangan itu tanpa mengklaim bertanggung jawab. “Itu respons alami atas kejahatan pendudukan terhadap rakyat kami," kata Hamas sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari Fox21, Senin, 8 September 2025.
Perang di Gaza telah memicu lonjakan kekerasan di Tepi Barat yang diduduki Israel. Militan Palestina kadang menyerang dan membunuh warga Israel di Israel dan Tepi Barat, sementara kekerasan pemukim terhadap warga Palestina juga meningkat.
Meskipun telah terjadi beberapa serangan yang tersebar selama beberapa bulan terakhir di Israel, serangan penembakan massal mematikan terakhir terjadi pada Oktober 2024, ketika dua warga Palestina dari Tepi Barat melepaskan tembakan di jalan raya utama dan stasiun kereta ringan di wilayah Tel Aviv, menewaskan tujuh orang dan melukai banyak lainnya. Sayap militer Hamas mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Data dari kantor kemanusiaan PBB menyebutkan setidaknya 49 warga Israel dibunuh oleh warga Palestina di Israel atau Tepi Barat antara awal perang dan Juli 2025.
Selama periode tersebut, pasukan dan warga sipil Israel menewaskan setidaknya 968 warga Palestina di Israel dan Tepi Barat.