UPdates - Penembakan massal terjadi di Bondi Beach, Sidney, Australia, Minggu, 14 Desember 2025 waktu setempat.
You may also like : 
Hasil Kualifikasi Piala Dunia dan UEFA Nations League Selasa - Rabu
Berdasarkan laporan terbaru, kepolisian Australia mengatakan 16 orang meninggal dalam penembakan di Pantai Bondi yang menargetkan komunitas Yahudi yang sedang menggelar perayaan Hanukkah,
Sementara itu sedikitnya 40 orang masih dirawat di rumah sakit, termasuk dua petugas polisi yang dilaporkan dalam kondisi serius namun stabil.
Disadur Keidenesia.TV dari Reuters, Kepolisian Australia pada Senin, 15 Desember 2025 mengungkapkan bahwa dua pria bersenjata pelaku penembakan merupakan ayah dan anak. Sang ayah bernama Sajid Akram, berusia 50 tahun dan putranya Naveed Akram berusia 24 tahun.
Sajid Akram tewas di tempat kejadian, sementara putranya berada dalam kondisi kritis di rumah sakit.
Polisi menjelaskan bahwa saat kejadian, tengah berlangsung sebuah acara yang diadakan di pantai untuk menandai dimulainya acara Hanukkah dihadiri lebih dari 1.000 orang.
Unit penjinak bom penyelamat juga telah dikerahkan. Setelah polisi menemukan sebuah kendaraan yang mereka yakini berisi beberapa alat peledak rakitan.
Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, menggambarkan serangan itu sebagai "tindakan antisemitisme jahat, terorisme yang telah menyerang jantung Australia.
Menyusul serangan di Bondi Beach, sejumlah kota besar dunia kini tengah meningkatkan pengamanan di sekitar acara-acara Hanukkah, sebagai langkah antisipasi terhadap potensi ancaman serupa.
Sementara itu, aksi heroik seorang pria yang diidentifikasi sebagai Ahmed al Ahmed, pemilik toko buah, terekam video saat menerjang dan melucuti senjata salah satu penyerang.
Ahmed al Ahmed tertembak dua kali dan telah menjalani operasi. Sebuah laman penggalangan dana untuk Ahmed telah mengumpulkan lebih dari 200.000 dolar Australia hingga Senin pagi.
