UPdates—Petinggi Partai Golkar mencium adanya upaya adu domba antara mereka dengan Gerindra. Penilaian itu muncul setelah polemik penyaluran LPG 3 kg beberapa hari lalu.
You may also like : 
Presiden Prabowo Bolehkan Pengecer Kembali Jual LPG 3 Kg
Sinyalemen itu dilontarkan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Idrus Marham. Namun, politikus asal Sulsel itu memastikan upaya adu domba itu tidak akan berhasil. Mantan menteri Sosial itu menegaskan, hubungan Golkar dan Gerindra sejauh ini sangat bagus.
You might be interested : Presiden Prabowo Bolehkan Pengecer Kembali Jual LPG 3 Kg
Kedua parpol seperti diketahui merupakan pendukung utama Presiden Prabowo Subianto di Pilpres 2024 lalu.
"Apapun usaha mereka untuk mengadu domba, apalagi mau memecah antara Gerindra dengan Golkar, saya punya keyakinan, itu tidak mungkin dilakukan dan pasti orang itu kecewa," kata Idrus dalam keterangan tertulis di Jakarta sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari X.com, Sabtu, 8 Februari 2025.
Sebelumnya, Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia yang menjabat Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengeluarkan kebijakan terkait larangan pengecer menjual LPG 3 kg. Menurutnya, LPG 3 kg hanya bisa dijual pangkalan resmi.
Kebijakan itu membuat masyarakat di sejumlah wilayah mengeluh. Antrean panjang dan berjam-jam di pangkalan terjadi di mana-mana.
Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad kemudian mengumumkan bahwa Prabowo menganulir kebijakan itu dan memerintahkan Bahlil untuk membolehkan kembali pengecer menjual elpiji 3 kg.
Wakil Ketua DPR RI itu juga menegaskan bahwa kebijakan tersebut bukan dari Prabowo. Makanya, muncul spekulasi soal keretakan Golkar dan Gerindra.
Namun, ditegaskan Idrus hubungan Bahlil dan Dasco yang merupakan orang kepercayaan Prabowo tetap harmonis.
Di Pilpres 2024, selain Gerindra dan Golkar, Prabowo-Gibran juga diusung Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Partai Gelombang Rakyat (Gelora), Partai Garuda, dan Partai Rakyat Adil Makmur (Prima).
Mereka tergabung di Koalisi Indonesia Maju (KIM). Belakangan, setelah terpilih, Prabowo juga berhasil merangkul Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di pemerintahannya sehingga muncul istilah KIM-Plus di Pilkada Serentak 2024.
Di Kabinet Merah Putih, Golkar mendapat jatah menteri dan wakil menteri terbanyak. Ada 11 orang kader Golkar yang dipercaya Prabowo masuk kabinetnya, termasuk delapan di antaranya berposisi sebagai menteri.
