UPdates—Presiden Prabowo Subianto mungkin saja melakukan reshuffle di Kabinet Merah Putih yang dipimpinnya. Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO), Hasan Nasbi menegaskan, reshuffle adalah hak prerogatif presiden.
You may also like : 
DPR Minta Juru Bicara Kepresidenan Perbaiki Komunikasi seperti Perintah Presiden
"Apakah akan ada? Ya reshuffle itu sesuatu hal yang mungkin saja terjadi. Tapi kapan dan siapa orang yang akan terkena reshuffle, itu betul-betul hak prerogatif Presiden," kata Hasan dalam konferensi pers di Kantor PCO, Jakarta Pusat, Selasa, 3 Juni 2025
You might be interested : 
40 Siswa Keracunan saat Makan Gratis, Prabowo Panggil Kepala Badan Gizi dan Menteri
Kabar soal reshuffle Kabinet Merah Putih bukan hal baru. Namun, Hasan Nasbi memastikan informasi yang beredar mengenai pergantian posisi menteri/kepala lembaga semuanya hanya bersifat spekulasi.
"Sepanjang tidak diumumkan oleh Presiden, tidak disampaikan langsung oleh Presiden (tidak akan terjadi reshuffle). Jadi suara-suara di luar anggap saja bagian dari bunga-bunga demokrasi," tegasnya.
Hasan memastikan bahwa Prabowo hanya akan melakukan reshuffle kabinet setelah melakukan penilaian secara menyeluruh. Ia juga memastikan penilaian itu akan dilakukan secara objektif.
"Apa kelebihan, apa kekurangan, masih dibutuhkan atau tidak, ini masih bisa dipertahankan atau tidak, Presiden tentu punya penilaian yang lebih menyeluruh," jelasnya.
Terkait pernyataan Presiden Prabowo yang meminta pejabat negara untuk mundur jika tidak mampu bekerja dengan baik, Hasan menegaskan bahwa hal tersebut tidak ditujukan kepada menteri tertentu.
Menurutnya, penegasan yang dilontarkan di acara Hari Lahir Pancasila itu merupakan warning umum. "Ini merupakan peringatan secara umum, dan berlaku bagi siapa saja," ujarnya.
