Presiden Prabowo Subianto (tengah), didampingi Presiden ke-7 Jokowi (kanan) dan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) saat meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 24 Februari 2025. (Foto: Setneg.dok)

Prabowo Tanggung Jawab Whoosh, Perlakuan Jokowi ke SBY Disorot

7 November 2025
Font +
Font -

UPdates— Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini menyatakan dirinya yang bertanggung jawab atas semua persoalan kereta cepat Whoosh yang menjadi sorotan publik beberapa pekan terakhir.

You may also like : noel tskWamenaker Menangis, Tersenyum, Kepalkan Tangan, Lalu Minta Maaf ke Presiden, Jokowi Puji KPK

Prabowo menegaskan itu ketika berpidato pada peresmian Stasiun Tanah Abang Baru di Jakarta Pusat, pada Selasa, 4 November 2025.

You might be interested : hasto pdip 1 igRocky Gerung Sebut Hasto Tersangka karena Perintah Politik Jokowi, PDIP: Ini Kriminalisasi

Penegasan Prabowo tersebut menuai pro dan kontra. Sejumlah penilaian bermunculan, termasuk bagaimana pemimpin Indonesia memperlakukan proyek peninggalan pendahulunya.

Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu dalam unggahannya di akun X pribadinya, @msaid_didu, Jumat, 7 November 2025 membandingkan apa yang dilakukan Prabowo dengan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo.

Said Didu merujuk pada perlakuan Jokowi terhadap proyek Wisma Atlet Hambalang di Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor yang terbengkalai dan akhirnya mangkrak setelah Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) lengser dari jabatannya.

Bagi tokoh asal Sulsel itu, ada perbedaan tanggung jawab pemimpin dalam kasus Whoosh dan Wisma Atlet Hambalang.

Menurutnya, saat Presiden Prabowo tahu bahwa Whoosh ada masalah, dia berdiri dan mengatakan dirinya yang akan bertanggung jawab.

Sementara Jokowi menurut dia melakukan sebaliknya. “Saat Jokowi tahu masalah wisma Atlet Hambalang - Jokowi datang foto ke lokasi dan menyalahkan mantan Presiden @SBYudhoyono,” tulis Said Didu dalam unggahannya sebagaimana dipantau Keidenesia.tv, Jumat, 7 November 2025.

Sebelumnya, Presiden Prabowo meminta agar masalah utang yang menjerat proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) tidak dipolitisasi.

Ia juga menegaskan tidak ada masalah dengan Whoosh yang sudah diselidiki Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Pokoknya tidak ada masalah. Kita mungkin harus bayar Rp1,2 triliun setahun. Tapi manfaatnya, mengurangi macet, mengurangi polusi, mempercepat perjalanan. Ini semua harus dihitung. Terutama yang penting adalah kita kuasai teknologi, dan ingat ini simbol kerja sama kita dengan Tiongkok,” tegasnya.

Ketua Gerindra itu pun berharap tidak ada lagi ribut-ribut soal Whoosh. “Jadi sudahlah. Saya sudah katakan, Presiden Republik Indonesia yang ambil alih tanggung jawab. Jadi nggak usah ribut. Kita mampu dan kita kuat, duitnya ada,” tandasnya.

Font +
Font -