UPdates—Ulah oknum pengusaha nakal yang mengurangi takaran MinyaKita membuat Presiden RI Prabowo Subianto marah. Minyak goreng subsidi kemasan 1 liter tersebut ramai ditemukan disunat menjadi isi 750 sampai 800 mililiter (ML) saja.
Kemarahan Presiden Prabowo diungkap Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 12 Maret 2025.
"Ya gimana, masak tidak marah ya kan. Orang rakyat banyak yang marah itu, tidak hanya presiden, kita juga semua marah kan," katanya sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari RRI.co.id, Kamis, 13 Maret 2025.
You might be interested : Mabes Polri Garap Produsen Curang MinyaKita, DPR Minta Ditindak Tegas
Prabowo ungkap Sudaryono mengirim pesan kepada produsen agar tidak mempermainkan kepentingan rakyat. Selain itu, Kepala Negara menegaskan tidak boleh ada yang mengambil keuntungan di atas penderitaan rakyat.
"Pesan Presiden Prabowo adalah tidak boleh ada lagi siapapun itu menari-nari di atas kepentingan, menari-nari di atas penderitaan rakyat. Maksudnya begini, jangan sampai hanya ingin untung sesaat, kemudian rakyat yang banyak dikorbankan," ungkapnya.
Dengan banyaknya temuan manipulasi takaran MinyaKita, Presiden Prabowo memerintahkan jajarannya untuk menindak tegas pata pengusaha nakal.
"Tidak ada siapapun itu tanpa terkecuali, tidak ada orang kebal hukum di Indonesia. Presiden mengatakan seperti itu, siapapun yang melanggar, apalagi merugikan rakyat banyak, ya kita harus dengan tegas lah," ujar Sudaryono.
Anggota Komisi VI DPR RI, M. Sarmuji, menyebut, kasus MinyaKita sangat meresahkan masyarakat. Ia secara khusus menyinggung adanya pemalsuan yang sangat vulgar.
"Kecurangan yang dilakukan oknum-oknum penyeleweng tersebut sudah sangat vulgar," kata Sarmuji dalam keterangannya, di Jakarta.
Menurutnya, kejahatan oknum pemalsu MinyaKita ini merupakan kesengajaan yang terang benderang. Makanya, Sarmuji menegaskan bahwa pengusutan juga harus dilakukan terhadap oknum perusahaan produsen yang sama sekali tidak terdaftar, namun, melakukan kegiatan produksi yang mengatasnamakan produk MinyaKita.
"Saya juga mendapatkan laporan praktik kecurangan dalam peredaran minyak goreng curah berlabel Minyakita palsu," ujar Sekjen DPP Golkar itu.
Ia mengungkapkan, ada pihak-pihak tertentu yang sengaja membuat MinyaKita palsu dengan kemasan yang mirip dan takaran yang tidak sesuai serta lebih mahal.
"Artinya ada pihak-pihak tertentu yang sengaja membuat produksi MinyaKita yang tidak sesuai dengan standar sebagaimana yang ditetapkan oleh Kementerian Perdagangan," ujarnya.
Ketua Fraksi Golkar itu mengaku mendapatkan banyak laporan tentang pengurangan takaran dan penggantian label. Makanya, ia mendesak Kementerian Perdagangan dan Satgas Pangan harus bisa menemukan oknum produsen dan jaringan distribusi mereka dengan secepatnya-cepatnya.