UPdates—Presiden Prabowo Subianto menyebut, penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024 berjalan tenang dan damai. Ini menurutnya menandakan terjadinya pendewasaan dalam berpolitik di Tanah Air dan ia berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras.
You may also like : 
Heran Koruptor Rp300 Triliun Divonis 6,5 Tahun, Anggota DPR Desak Jaksa Banding
"Ini menandakan terjadi suatu kematangan, terjadi suatu proses pendewasaan dalam bermasyarakat, bernegara, berpolitik," kata Presiden saat menghadiri pertemuan tahunan Bank Indonesia 2024 di Jakarta sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari RRI.co.id, Sabtu, 30 November 2024.
You might be interested : 
MA, BNN, Kejaksaan, Polisi, dan KPK Paling Banyak Diadukan ke DPR
Menurut Prabowo, masyarakat sudah menganggap proses politik pergantian kepala daerah merupakan hal yang wajar. "Kita bisa ganti pemimpin dengan damai melalui kotak suara," ujarnya.
Meski begitu, Prabowo mengakui bahwa ke depan tetap diperlukan perbaikan. "Walaupun mungkin kita belum puas, harus kita perbaiki. Tetapi terjadi menurut pendapat saya dan keyakinan saya suatu proses pendewasaan," jelasnya.
Secara khusus, Presiden meminta pihak yang menang untuk tidak euforia berlebihan. Selain itu, ia meminta pihak yang kalah juga harus mendukung pihak yang menang dalam bekerja untuk rakyat.
"Yang penting kalau menang bekerja untuk seluruhnya. Kalau kalah mendukung yang menang untuk seluruhnya, untuk seluruh rakyat Indonesia," katanya.
Sementara itu, Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman menyebut ada setidaknya empat kejadian menonjol selama Pilkada 2024 ini.
"Kejadian di Puncak Jaya Papua tengah, itu ada bentrokan antar-pendukung karena terjadi saling klaim kemenangan. Kami terus pantau kejadian tersebut dan kami anggap respons Polri sudah tepat yaitu melakukan pengamanan dengan tindakan yang tegas dan terukur," katanya dalam video sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari akun X pribadinya, Sabtu, 30 November 2024.
Kejadian menonjol lainnya kata petinggi Gerindra itu terjadi di Papua Pegunungan dan Sulawesi Selatan. "Kemudian juga di Memberamo Tengah Provinsi Papua Pegunungan. Ini juga terkait pecoblosan. Kemudian di Jeneponto Sulawesi Selatan," jelasnya.
Terakhir menurut Habib kejadian di Aceh di mana ada saling klaim kemenangan antara dua kontestan saat proses rekapitulasi berjenjang sedang berjalan.
"Dan masyarakat sangat meminta kami bersuara agar pihak keamanan terutama Polri di sana menjamin tidak terjadinya kecurangan dalam proses rekapitulasi yang berjenjang tersebut," ujarnya.
