UPdates—Badan keamanan Rusia mengatakan telah menahan seorang warga negara Uzbekistan yang diduga menanam bom skuter listrik yang menewaskan jenderal tinggi Igor Kirillov di Moskow kemarin.
Kirillov, yang memimpin pasukan nuklir Vladimir Putin, dan asistennya diledakkan di luar gedung apartemennya sekitar empat mil dari Kremlin pada hari Selasa.
Bahan peledak itu dipicu dari jarak jauh, kantor berita Rusia Tass melaporkan, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya di layanan darurat.
Seorang mantan perwira dinas rahasia Ukraina mengatakan kepada Metro bahwa pembunuhan itu dilakukan oleh perwira kontra intelijen.
Kematian Kirillov terjadi 24 jam setelah Ukraina menuduhnya mengawasi penggunaan senjata kimia terlarang secara luas terhadap pasukannya di zona konflik.
Dinas Keamanan Ukraina, SBU, mengatakan bahwa mereka telah mencatat lebih dari 4.800 penggunaan senjata kimia di medan perang sejak Februari 2022, khususnya granat tempur K-1.
"Dinas Keamanan telah mendokumentasikan kejahatan perang yang dilakukan oleh Letnan Jenderal Rusia Igor Kirillov, Kepala Pasukan Pertahanan Radiasi, Kimia, dan Biologi Angkatan Bersenjata Rusia," kata SBU sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari Metro, Rabu, 18 Desember 2024.
Kirillov menjabat sebagai Kepala Pasukan Pertahanan Radiasi, Kimia, dan Biologi Angkatan Bersenjata Rusia sejak 2017.
Ia dikenal karena menyebarkan teori konspirasi tentang penggunaan senjata kimia dan biologi oleh Barat di Ukraina.
Pada bulan Maret 2022, ia memberikan presentasi di Kementerian Pertahanan tentang dugaan laboratorium biologi Amerika di Ukraina yang sedang mengembangkan proyek untuk menyebarkan senjata biologis menggunakan kelelawar dan burung.