UPdates—Rusia menyerang infrastruktur energi Ukraina dengan serangan rudal besar-besaran dan pesawat nirawak pada hari Kamis waktu setempat yang membuat negara itu gelap gulita.
You may also like : Umat Muslim Amerika Kecewa, Kabinet Trump Pro-Israel
Presiden Vladimir Putin mengatakan itu merupakan balasan atas serangan dengan menggunakan rudal jarak jauh Amerika Serikat (AS) ke wilayah Rusia oleh pihak Ukraina.
Sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari The Telegraph, Jumat, 29 November 2024, pejabat Ukraina mengatakan, jutaan warga Ukraina kehilangan aliran listrik pasca serangan itu.
Kementerian energi Ukraina mengatakan itu adalah serangan besar ke-11 terhadap infrastruktur energi negara itu tahun ini.
Tingkat kerusakan total belum jelas, tetapi ledakan terdengar di kota-kota di seluruh Ukraina, dan banyak pejabat melaporkan pemadaman listrik. Enam orang dilaporkan terluka di seluruh negeri, menurut otoritas regional.
"Sektor energi kembali diserang musuh secara besar-besaran," tulis menteri energi Ukraina, Herman Halushchenko, di halaman Facebook-nya.
Ia menjelaskan bahwa operator sistem transmisi Ukraina segera memberlakukan pemadaman listrik darurat setelah serangan tersebut.
Rusia dan Ukraina terlibat dalam siklus serangan yang meningkat terhadap satu sama lain dalam beberapa minggu terakhir. Sementara serangan terhadap infrastruktur energi Ukraina telah lama menjadi taktik yang digunakan oleh Rusia.
Beberapa analis mengatakan kedua belah pihak berusaha untuk meningkatkan posisi negosiasi mereka sebelum pelantikan Presiden terpilih AS, Donald Trump. Sebelumnya, Trump telah berjanji untuk mengakhiri konflik, tanpa menyebutkan caranya.
Berbicara pada pertemuan aliansi keamanan yang dipimpin Moskow di Kazakhstan, Putin memperingatkan bahwa serangan Rusia terhadap Ukraina dapat meningkat. Ia mengatakan bahwa negaranya telah memilih target untuk serangan rudal di Kyiv, ibu kota Ukraina, dan bahwa mereka mungkin menyisir pusat pengambilan keputusan di sana.
"Saat ini, Kementerian Pertahanan dan Staf Umum sedang memilih target untuk diserang di wilayah Ukraina. Ini bisa berupa fasilitas militer, perusahaan pertahanan dan industri, atau pusat pengambilan keputusan di Kyiv," kata Putin.
Rusia mengatakan pada hari Selasa bahwa Ukraina telah menggunakan lebih dari selusin rudal yang dikirim AS yang dikenal sebagai Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat, atau ATACMS, untuk menyerang wilayahnya dua kali dalam beberapa hari sebelumnya.