UPdates—Rusia melancarkan serangan udara terbesar dalam perang melawan Ukraina, pada Sabtu malam waktu setempat. Serangan itu melibatkan 537 pesawat tanpa awak dan rudal.
You may also like : Bom Mobil Tewaskan Jenderal Rusia, Perwira Tinggi ke-2 yang Dibunuh dalam 4 Bulan
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dalam pernyataannya hari ini menyebut itu adalah malam yang mengerikan dan mengecam Rusia.
You might be interested : Serang Ukraina dengan Rudal Hipersonik, Rusia Kirim "Ancaman" ke AS dan Inggris
"Ini adalah salah satu malam paling menakutkan bagi Ukraina," kata Zelenskyy dalam sebuah pernyataan pers sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari Shafaq News, Minggu, 29 Juni 2025.
Ia memperingatkan bahwa Moskow meningkatkan taktiknya dan mendesak dukungan internasional segera.
Militer Ukraina melaporkan bahwa pasukan Rusia meluncurkan 477 pesawat tanpa awak tipe Shahed dan 60 rudal jelajah dan balistik, dalam serangan terkoordinasi yang menargetkan beberapa wilayah.
Pertahanan udara Ukraina mencegat 475 target menggunakan jet tempur, peluncur bergerak, dan sistem peperangan elektronik.
Serangan dilaporkan terjadi di provinsi Lviv, Dnipropetrovsk, Poltava, Cherkasy, Mykolaiv, dan Ivano-Frankivsk, merusak infrastruktur sipil—termasuk beberapa gedung universitas—dan melukai sedikitnya enam orang.
Ukraina juga mengonfirmasi kematian seorang pilot F-16 yang diyakini telah menjatuhkan sedikitnya tujuh pesawat tanpa awak sebelum pesawatnya jatuh.
Konflik yang kini memasuki tahun ketiga ini telah mengakibatkan puluhan ribu kematian, memaksa jutaan orang meninggalkan rumah mereka, dan menyebabkan sanksi Barat terhadap Rusia.