UPdates - Setiap tanggal 22 April, diperingati sebagai Hari Bumi Internasional. Peringatan ini bentuk kepedulian global terhadap keberlanjutan planet dan ekosistemnya.
You may also like : 
NASA Ungkap Daftar Negara yang Mungkin Ditabrak Asteroid pada Tahun 2032
Disadur Keidenesia dari laman National Today, Selasa, 22 April 2025, penetapan hari ini bermula pada tahun 2009 ketika Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa mengadopsi resolusi A/RES/63/278, yang diusulkan oleh Bolivia dan didukung lebih dari 50 negara anggota.
Resolusi tersebut menegaskan pentingnya Bumi dan ekosistemnya sebagai rumah bersama umat manusia. Melalui peringatan ini, masyarakat dunia diajak untuk meningkatkan harmoni dengan alam dan mendorong kesadaran kolektif akan tanggung jawab menjaga keseimbangan antara kebutuhan ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Hari Bumi Internasional juga selaras dengan semangat Deklarasi Rio tahun 1992, yang mengakui tanggung jawab bersama umat manusia untuk melestarikan lingkungan hidup demi generasi sekarang dan mendatang.
Meski secara resmi dideklarasikan PBB pada 2009, peringatan global Hari Bumi sudah berlangsung sejak 2010. Adapun tonggak awal kesadaran lingkungan global dapat ditelusuri sejak Konferensi PBB tentang Lingkungan Hidup Manusia di Stockholm tahun 1972, yang menandai dimulainya pengakuan akan keterkaitan erat antara manusia, spesies lain, dan planet ini.
Tujuan utama Hari Bumi Internasional adalah mendorong aksi nyata untuk membebaskan planet dari berbagai aktivitas merusak serta menumbuhkan komitmen dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Selain menjadi momen refleksi, Hari Bumi juga menjadi kesempatan untuk mengenal lebih jauh planet yang kita tinggali. Bumi terbentuk sekitar 4,54 miliar tahun lalu dari akumulasi materi dalam nebula surya—cakram gas dan debu sisa pembentukan Matahari dan tata surya.
Sebagai planet ketiga dari Matahari, Bumi adalah satu-satunya tempat di alam semesta yang diketahui mampu menopang kehidupan. Dengan radius sekitar 3.959 mil, Bumi merupakan planet terbesar keenam dalam tata surya.
Berbeda dengan planet lain yang dinamai menurut dewa dalam mitologi Yunani atau Romawi, nama “Bumi” berasal dari bahasa Jermanik kuno yang berarti “tanah” menandakan hubungan mendalam antara manusia dan tempat berpijaknya kehidupan.
