UPdates—Dua rudal balistik Rusia menghantam Kota Sumy, Ukraina pada Minggu pagi waktu setempat.
You may also like : Tumbal di Perang Ukraina-Rusia, 300 Tentara Korea Utara Tewas dan 2.700 Terluka
Layanan darurat Ukraina mengatakan sedikitnya 32 orang tewas dalam serangan tersebut, termasuk dua anak-anak. Selain korban tewas, 84 orang lainnya dilaporkan terluka.
You might be interested : Serang Ukraina dengan Rudal Hipersonik, Rusia Kirim "Ancaman" ke AS dan Inggris
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengecam serangan mematikan itu di media sosial.
"Hanya sampah menjijikkan yang dapat bertindak seperti ini - merenggut nyawa orang biasa," katanya sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari Gazette Herald, Minggu, 13 April 2025.
“Pembicaraan tidak pernah menghentikan rudal balistik dan bom udara. Yang dibutuhkan adalah sikap terhadap Rusia yang layak bagi seorang teroris,” lanjutnya.
Perdana Menteri Inggris, Sir Keir Starmer mengutuk serangan rudal ke Kota Sumy, yang berjarak sekitar 20 mil dari perbatasan Rusia tersebut.
Stamer yang berbicara dalam konferensi pers di Ruang Informasi Downing Street di London mengatakan dia "terkejut" dengan serangan ini.
"Serangan mematikan terbaru ini adalah pengingat nyata dari pertumpahan darah yang terus dilakukan oleh (Vladimir) Putin," ujarnya.
Menurutnya, Presiden Zelensky telah menunjukkan komitmennya terhadap perdamaian. "Presiden Putin sekarang harus menyetujui gencatan senjata penuh dan segera tanpa syarat - seperti yang telah dilakukan Ukraina," tegasnya.
Serangan itu terjadi seminggu setelah utusan AS Steve Witkoff kembali melakukan perjalanan ke Rusia untuk menekan Kremlin agar datang ke meja perundingan sementara pemerintahan Donald Trump terus mengupayakan kesepakatan damai.
Moskow telah menolak usulan yang didukung AS untuk gencatan senjata tanpa syarat selama 30 hari, dan tampaknya menunda pelaksanaan gencatan senjata yang lebih terbatas di Laut Hitam, dengan mengatakan beberapa sanksi terhadap Rusia harus dicabut terlebih dahulu.
Awal minggu ini, Rusia melancarkan serangan rudal skala besar di kota asal Zelensky, Kryvyi Rih, yang menewaskan 20 orang. Kedua belah pihak juga saling menuduh melanggar perjanjian sementara untuk menghentikan serangan terhadap infrastruktur energi.
Menteri pertahanan Jerman Boris Pistorius mengatakan dalam pertemuan sekutu Ukraina awal minggu ini bahwa perdamaian tampaknya tidak dapat dicapai dalam waktu dekat.