UPdates—Setelah rumah anggota DPR RI dari Fraksi NasDem, Ahmad Sahroni, kediaman legislator Senayan lainnya, Eko Patrio, Uya Kuya, dan Nafa Urbach juga digeruduk dan dijarah massa. Begitu juga dengan rumah Menteri Keuangan, Sri Mulyani.
You may also like : 
200 Mantan Pramugari Protes, DPR Minta Garuda Indonesia Beri Penjelasan
Penggerudukan sekaligus penjarahan rumah anggota DPR RI yang diklaim telah menyakiti hati rakyat lewat komentar dan kelakuan mereka dimulai pada Sabtu, 30 Agustus 2025 sore.
You might be interested : 
Apakah QRIS juga Kena PPN 12 Persen? BI: Kami Koordinasi Dulu
Massa pertama kali menyerbu kediaman anggota Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni, di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Selain menghancurkan isi rumah dan mobil-mobil mewah milik Sahroni, massa juga mengambil sejumlah barang, termasuk ijazah.
Kelompok massa lainnya kemudian menggeruduk rumah Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio, di wilayah Kuningan, Jakarta Selatan, pada Sabtu malam. Ratusan orang mendatangi kediaman mewah anggota DPR dari Fraksi PAN itu.
Mereka menerobos masuk kemudian mengambil sejumlah barang, mulai dari pakaian, kursi, meja, dan perabot rumah tangga lain.
Tak seperti rumah Sahroni, kediaman Eko dijaga aparat saat massa mulai berdatangan. Namun, mereka tak bisa menghalangi warga yang nekat menerobos masuk tersebut.
Sebelum digeruduk massa, Eko yang mendapat sorotan karena video berjoget di tengah isu kenaikan gaji anggota DPR dan terkesan menantang publik yang mengeritiknya menyampaikan permohonan maaf kepada publik.
Pernyataan maaf tersebut ia sampaikan melalui video yang diunggah di akun Instagram pribadinya. Dalam video tersebut, Eko Patrio didampingi sesama anggota DPR dari fraksi PAN, Sigit Purnomo alias Pasha Ungu.
“Dengan penuh kerendahan hati, saya Eko Patrio, menyampaikan permohonan maaf sedalam-dalamnya kepada masyarakat atas keresahan yang timbul akibat perbuatan yang saya lakukan,” ujar Eko sebagaimana dilansir keidenesia.tv pada Minggu, 31 Agustus 2025.
Hampir bersamaan, rumah politikus PAN lainnya, Surya Utama alias Uya Kuya yang berlokasi di kawasan Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur, juga diserbu massa dan menjadi sasaran penjarahan.
Berbagai barang, termasuk kucing milik Uya diambil warga. Dalam peristiwa ini, polisi menangkap tujuh pelaku dan masih mendalami kasus ini untuk mengetahui keterlibatan warga lainnya.
Uya Kuya mengonfirmasi kabar rumahnya dijarah massa dan mengaku ikhlas atas apa yang terjadi.
Seperti halnya Eko, sebelum digeruduk massa, Uya Kuya juga menyampaikan permohonan maaf kepada publik. Permintaan maaf ini terkait video dirinya berjoget di Gedung DPR RI setelah pengumuman kenaikan gaji dan tunjangan anggota dewan, yang menuai kritik luas di masyarakat.
Melalui video yang diunggah di akun media sosialnya, Uya Kuya menyatakan penyesalan mendalam. "Saya Uya Kuya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya, tulus dari hati saya yang paling dalam untuk seluruh masyarakat Indonesia atas apa yang terjadi beberapa hari terakhir ini," ujarnya.
Uya Kuya menegaskan tidak ada niat membuat gaduh dan berjanji akan bersikap lebih hati-hati dan bersungguh-sungguh dalam menjalankan tugasnya sebagai wakil rakyat. Ia juga berharap diberi kesempatan membuktikan pernyataannya.
"Beri saya kesempatan sekali lagi untuk berbuat lebih baik lagi, lebih maksimal lagi dari apa yang saya lakukan selama ini," ujar Uya Kuya.
Rumah artis dan juga anggota Komisi IX DPR RI Nafa Urbach ikut dijarah massa anarkis. Penjarahan terjadi Minggu dini hari. Massa yang jumlahnya sekitar 20 orang dan mengendarai motor itu mendobrak rumah Nafa di yang berada di kawasan Tangerang Selatan. Sekuriti yang berjaga di rumah Nafa tak kuasa membendung massa karena kalah jumlah.
Politikus Partai NasDem itu lewat sebuah video yang dipantau keidenesia.tv pada Minggu pagi juga meminta maaf ke publik.
Selain anggota DPR RI, rumah Menteri Keuangan, Sri Mulyani juga digeruduk dan dijarah massa.
Rumah Sri Mulyani di Jalan Mandar Sektor III, Bintaro, Tangerang Selatan, Banten, didatangi warga pada Minggu, 31 Agustus 2025.
Kediaman pribadi Sri Mulyani dimasuki banyak orang tak dikenal yang rata-rata masih berusia muda. Beberapa diantaranya adalah perempuan muda yang mengenakan topi dan masker.
Di rumah Sri Mulyani, massa mengambil beragam barang-barang. Termasuk televisi layar lebar dan perabot seperti meja dan kursi.
Penjarahan yang terjadi pada Minggu dini hari itu berakhir sekitar pukul 04.00 WITA. Rumah Sri Mulyani turut jadi sasaran karena kebijakan anggaran untuk anggota DPR dan beberapa masalah lainnya.
