UPdates—Pegiat hak asasi manusia asal Swedia, Greta Thunberg menuduh Israel menculik dirinya dan aktivis pro-Palestina lainnya di perairan internasional.
You may also like : Setelah Pengumuman Gencatan Senjata, Israel Bombardir Gaza, 73 Tewas dan 230 Terluka
Greta Thunberg juga mengatakan bahwa ia menolak menandatangani dokumen yang menyatakan bahwa dirinya memasuki negara itu secara ilegal sebelum dideportasi.
You might be interested : 500 Ribu Warga Gaza Terancam Kelaparan!
Berbicara kepada sejumlah media di bagian kedatangan bandara Charles de Gaulle di Paris pada Selasa, 10 Juni 2025 setelah dideportasi dari Israel, aktivis wanita tersebut mengatakan bahwa ia dan timnya tidak melanggar hukum apa pun, dan menyerukan pembebasan segera para aktivis yang masih berada di Israel.
"Saya sangat jelas dalam kesaksian saya bahwa kami diculik di perairan internasional dan dibawa ke Israel tanpa persetujuan kami," katanya sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari France 24, Selasa, 10 Juni 2025.
Thunberg, 22 tahun, tiba di Paris sehari setelah angkatan laut Israel mengadangnya bersama sekelompok aktivis pro-Palestina yang berlayar ke Gaza.
Pasukan Israel menaiki kapal mereka saat mendekati Gaza pada Senin pagi ketika para aktivis itu mencoba menerobos blokade laut yang telah berlangsung bertahun-tahun di daerah kantong pantai tersebut, dan menangkap 12 awak kapal, termasuk Thunberg.