Korban banjir terkepung air di atas atap rumah (Foto: X/Tangkapan Layar)

Warga Terjebak di Atap, 174 Tewas di Sumut, Sumbar, dan Aceh, 79 Hilang

28 November 2025
Font +
Font -

UPdates—Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan pembaruan terkini terkait korban jiwa akibat bencana hidrometeorologi berupa banjir dan longsor di Aceh, Sumatra Utara (Sumut), dan Sumatra Barat (Sumbar).

You may also like : banjir gironaSetelah 217 Tewas di Valencia, Banjir Bandang Kembali Terjang Spanyol

Hingga Jumat, 28 November 2025, petang WITA, total 174 warga dilaporkan tewas di ketiga provinsi tersebut. Selain itu, ada 79 yang dinyatakan hilang.

You might be interested : banjir meksikoBanjir Besar Meksiko, 28 Tewas, 13 Hilang, 6 Ribu Rumah Rusak

Data terkini BNPB menyebut di wilayah Sumut ada 116 korban meninggal dan 42 orang masih dalam pencarian per sore ini. Lebih 1.000 KK dilaporkan mengungsi.

Untuk Aceh, ada 35 korban meninggal, 25 hilang, dan 8 luka-luka. Pengungsi di seluruh Aceh ada 4.846 KK. BNPB mengatakan masih banyak wilayah yang belum bisa diakses, sehingga data ini akan terus diperbarui.

Khusus Sumbar, korban meninggal ada 23 orang, 12 hilang, dan 4 luka-luka.

Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto mengatakan, kondisi Sumbar relatif lebih ringan jika dibandingkan Sumut dan Aceh.

Ada 3.900 KK yang terpaksa mengungsi di Sumbar. Wilayah paling parah di Sumbar yakni di Padang Pariaman, Solok, Padang, dan Tanah Datar.

Suharyanto mengatakan Jumat hari ini, Aceh, Sumut, dan Sumbar berada dalam kondisi cerah dan tidak ada hujan.

Sementara itu, video yang beredar luas di media sosial memperlihatkan bagaimana dahsyatnya banjir di Sumut, Sumbar, dan Aceh. Salah satu video yang dibagikan akun X @Naz_lira memperlihatkan belasan warga terjebak dan terkepung air di atas tiga atap rumah.

Melihat parahnya kondisi, anggota Komisi II DPR RI, Cindy Monica Salsabila Setiawan mendesak pemerintah pusat segera menetapkan status bencana nasional.

Ia menilai skala kerusakan yang terjadi sudah jauh melampaui kemampuan pemerintah daerah untuk menangani secara mandiri.

Cindy mengungkapkan bahwa sejumlah akses jalan utama putus total akibat longsor, menyebabkan banyak kawasan terisolasi. Kondisi ini menghambat mobilisasi bantuan serta memperlambat proses evakuasi warga.

Ribuan pengungsi dilaporkan mengalami kekurangan pasokan makanan, bahkan beberapa titik pengungsian mulai menghadapi situasi kelaparan akibat logistik tidak dapat menembus wilayah terisolasi.

“Situasi di lapangan benar-benar darurat. Banyak wilayah terisolasi dan bantuan tidak bisa masuk dengan cepat. Ini kondisi yang sangat mengkhawatirkan dan perlu penanganan nasional,” kata Cindy dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat, 28 November 2025.

Selain terputusnya akses jalan, listrik yang padam di berbagai daerah terdampak dan jaringan telekomunikasi lumpuh, membuat komunikasi darurat dan koordinasi penyelamatan terganggu.

Kondisi ini turut memperlambat pendataan korban dan penyaluran bantuan oleh tim relawan maupun aparat setempat.

Cindy menekankan bahwa bencana hidrometeorologi di tiga provinsi tersebut telah mengakibatkan kerusakan infrastruktur besar-besaran, menimbulkan korban jiwa, serta memaksa ribuan warga mengungsi.

Politisi Fraksi Partai NasDem ini memperingatkan bahwa tanpa langkah sigap dari pemerintah pusat, dampak bencana berpotensi semakin meluas.

“Saya mendesak pemerintah menetapkan status bencana nasional agar seluruh sumber daya negara bisa dikerahkan. Ini penting untuk mempercepat pemulihan, membuka akses jalan, memastikan logistik masuk, dan memulihkan listrik serta komunikasi,” ujarnya.

Ia juga menyerukan percepatan pengiriman logistik darurat, alat berat, tenaga kesehatan, dan tim SAR ke wilayah yang masih terisolasi.

Selain penanganan jangka pendek, Cindy menilai perlunya penguatan mitigasi bencana lewat perbaikan daerah aliran sungai (DAS), penataan kawasan rawan bencana, hingga penguatan sistem peringatan dini.

“Masyarakat di Sumbar, Sumut, dan Aceh butuh kehadiran negara saat ini juga. Situasinya sangat mendesak dan tidak boleh ditunda lagi,” tegas wakil rakyat dari Dapil Sumbar II ini.

Font +
Font -

New Videos

Related UPdates

Popular

Quote of the Day

portrait of rev martin luther king jr u l p74hmb0

Martin Luther King Jr

"Ada saatnya ketika diam adalah pengkhianatan."
Load More >