UPdates—China mengeksekusi dua orang pria yang melakukan serangan mematikan yang menewaskan puluhan orang pada bulan November. Media pemerintah melaporkan eksekusi mati itu pada hari Senin, 20 Januari 2025 sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari CBS News.
Fan Weiqu, 62, yang menurut pihak berwenang menabrakkan mobilnya ke kerumunan di luar stadion olahraga di kota selatan Zhuhai, menewaskan sedikitnya 35 orang dan melukai 43 orang lainnya, dieksekusi pada hari Senin.
Serangan tersebut adalah yang paling mematikan di negara itu dalam lebih dari satu dekade, menurut pihak berwenang. Peristiwa berdarah itu terjadi pada malam pameran penerbangan utama Tentara Pembebasan Rakyat yang diselenggarakan setiap tahun di kota tersebut. Polisi mengatakan Fan kesal dengan penyelesaian perceraiannya.
You might be interested : Pengadilan Massal 45 Aktivis di Hong Kong, Divonis 4 hingga 10 Tahun
Juga pada bulan November, Xu Jiajin yang berusia 21 tahun menewaskan delapan orang dan melukai 17 lainnya dalam serangan penusukan di sekolah kejuruannya di kota Wuxi di bagian timur.
Polisi mengatakan Wu telah gagal dalam ujiannya dan tidak dapat lulus, dan tidak puas dengan gajinya saat magang. Dia juga dieksekusi pada hari Senin, menurut penyiar negara CCTV.
Hukuman mati kedua pria itu dikeluarkan oleh pengadilan rakyat menengah di kota Zhuhai dan Wuxi, masing-masing, pada bulan Desember dan disetujui oleh Mahkamah Rakyat Agung.
Peristiwa pembunuhan tersebut mendorong Presiden Tiongkok Xi Jinping untuk mendesak pemerintah daerah mengambil tindakan untuk mencegah serangan semacam itu, yang dikenal sebagai balas dendam atas kejahatan masyarakat.
Sejumlah serangan di mana tersangka tampaknya menargetkan orang-orang secara acak, termasuk anak-anak sekolah terjadi di China dalam beberapa bulan terakhir.
Pada bulan Oktober, seorang pria berusia 50 tahun ditahan setelah ia diduga menggunakan pisau untuk menyerang anak-anak di sebuah sekolah di Beijing. Lima orang terluka. Sementara pada bulan September, tiga orang tewas dalam serangan pisau di sebuah supermarket Shanghai.
China diyakini mengeksekusi lebih banyak tahanan setiap tahunnya daripada jumlah eksekusi di seluruh dunia jika digabungkan, meskipun jumlah pastinya dirahasiakan. Eksekusi secara tradisional dilakukan dengan tembakan, meskipun suntikan mematikan juga telah diperkenalkan dalam beberapa tahun terakhir.