UPdates—Ansarallah (Houthi) Yaman mengumumkan kesiapan mereka untuk melanjutkan operasi melawan Israel sebagai tanggapan atas pelanggaran dan pengkhiatan negara zionis itu terhadap perjanjian gencatan senjata Gaza.
Ansarallah mengatakan pelanggaran Israel yang sedang berlangsung, termasuk penutupan penuh penyeberangan perbatasan Gaza untuk bantuan kemanusiaan, merupakan eskalasi yang berbahaya.
Pernyataan dari kantor politik Houthi menegaskan hak rakyat Palestina untuk melawan kesombongan Zionis dan semua kejahatan perang yang dilakukan dengan dukungan Amerika Serikat.
You might be interested : Israel Siapkan Operasi "Neraka" di Gaza
Mereka juga menegaskan kembali pendirian Yaman yang teguh dalam mendukung perjuangan Palestina dan kelompok perlawanannya.
"Angkatan bersenjata Yaman siap untuk melanjutkan operasi sebagai tanggapan atas pelanggaran Zionis," demikian pernyataan Houthi sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari Shafaq News, Selasa, 4 Maret 2025.
Pejabat Ansarallah Nasr al-Din Amer baru-baru ini menyatakan bahwa jika Israel melanjutkan perangnya di Gaza, kelompok itu akan sepenuhnya memulai kembali operasi militernya.
Ketika ditanya tentang sifat tanggapan mereka, ia berkata, "Masih terlalu dini untuk menentukan skala eskalasi, tetapi paling tidak, Jaffa akan diserang."
Sebagai bentuk solidaritas dengan Gaza di tengah perang Israel, yang telah menewaskan dan melukai lebih dari 160.000 orang—kebanyakan wanita dan anak-anak—Houthi telah menyerang kapal-kapal yang terkait dengan Israel di Laut Merah dengan rudal dan pesawat nirawak sejak November 2023. Selain itu, mereka juga menyerang target-target di dalam Israel.
Perjanjian gencatan senjata di Gaza dan pertukaran tahanan-sandera mulai berlaku pada 19 Januari, yang terstruktur dalam tiga tahap, yang masing-masing berlangsung selama 42 hari.
Negosiasi untuk tahap kedua dijadwalkan akan dimulai pada 3 Februari, hari ke-16 tahap pertama, tetapi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dilaporkan memblokirnya, bersikeras hanya memperpanjang tahap pertama dan menghentikan semua bantuan kemanusiaan ke Gaza.