Prabowo Subianto dan Joko Widodo makan malam bersama di Kertanegara (Foto: X/@Jokowi)

Isu "Matahari Kembar" di Pemerintahan, PKS, PDIP, dan Demokrat Kompak: Presiden Saat Ini Prabowo

14 April 2025
Font +
Font -

UPdates—Sejumlah menteri Kabinet Merah Putih menemui Presiden Ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) di kediamannya di Kota Solo, Jawa Tengah beberapa hari belakangan ini.

You may also like : ahy x agusPagar Laut Ada HGB-nya, Demokrat: Jangan Kaitkan dengan Ketua Umum Kami

Dua menteri Prabowo menemui Jokowi di kediamannya pada Jumat, 11 April 2025, yakni Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

You might be interested : jokowi xJokowi Pasrah Dipecat PDIP, Pengamat Tantang Bikin Parpol Baru

Keduanya menemui Jokowi saat Presiden Prabowo Subianto sedang melakukan kunjungan ke Turki dan negara-negara Timur Tengah pada 9-15 April 2025.

Sebelumnya, beberapa menteri Prabowo juga terpantau menemui Jokowi saat momen Lebaran 2025. Mulai dari Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Wihaji, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno.

Kunjungan mereka menjadi sorotan lantaran pernyataan yang disampaikan ke media. Beberapa menteri tersebut menyebut Jokowi adalah bos mereka.

Trenggono misalnya, dia menyatakan bahwa Jokowi sebagai bosnya saat menjadi menteri di era Jokowi maupun saat ini, ketika pemerintahan dipimpin Prabowo.

"Silaturahmi sama bekas bos saya, sekarang masih bos saya," katanya seusai pertemuan dengan Jokowi, Jumat, 11 April 2025 sebagaimana dipantau keidenesia.tv dari video-video yang menyebar luas di X.com.

Menkes Budi juga menegaskan hal sama. "Ya, ini silaturahmi, karena Pak Jokowi bos saya. Saya sama Ibu mau silaturahmi, mohon maaf lahir dan batin, juga doain Pak Presiden (Jokowi) dan Ibu (Iriana) sehat," ujarnya.

Makanya, publik menilai kalau di pemerintahan saat ini ada "matahari kembar". Itu merujuk pada Prabowo dan Jokowi.

Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera kemudian mengomentari penilaian publik ini. Sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari akun X pribadinya, @MardaniAliSera, anggota DPR RI itu menegaskan bahwa tidak boleh ada "matahari kembar" di pemerintahan.

"Tentu silaturahmi merupakan suatu hal yang baik. Saya hanya mengingatkan  tidak boleh ada matahari kembar. Bagaimanapun, presiden kita Pak @prabowo dan Pak Prabowo sudah menunjukkan determinasinya, kapasitasnya, komitmennya. Tapi saya pikir Pak Prabowo juga tidak tersinggung ketika ada menterinya yang ke Pak @jokowi," tegasnya sebagaimana dilansir keidenesia.tv, Senin, 14 April 2025.

Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani juga menanggapi anggapan adanya "matahari kembar" dalam pemerintahan Prabowo.

Ketua DPR RI itu menegaskan saat ini Presiden Indonesia adalah Prabowo. Meski begitu, menurutnya, kunjungan silaturahmi ke kediaman Jokowi adalah hal yang wajar. Puan mengatakan itu cerminan tradisi baik dalam mempererat tali persaudaraan dan menjaga harmoni.

"Silaturahmi di masa lebaran akan sangat baik. (Soal isu) matahari kembar, presiden saat ini Presiden Prabowo Subianto," tegas Puan Maharani kepada awak media di gedung DPR RI, Senin, 14 April 2025.

Kepala Bakomstra Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra juga menegaskan hanya ada satu yang memimpin pemerintahan saat ini yakni Prabowo.

"Matahari hanya satu, hanya Pak Presiden Prabowo Subianto gitu ya," kata Herzaky kepada wartawan di Grand Sahid, Jakarta, akhir pekan kemarin.

Herzaky menyatakan, kunjungan ke Jokowi hal biasa. Karena itu, silaturahmi seperti itu kata dia tidak boleh diartikan sebagai sesuatu yang negatif.

"Jadi kalau dari kami melihatnya, kalau menteri-menteri masih ada yang suka datang ke Pak Jokowi, ya biasa aja. Karena yang suka datang ke Pak SBY juga banyak kok, biasa aja gitu," tandasnya.

Font +
Font -

New Videos

Related UPdates

Popular

Quote of the Day

oprah

Oprah Winfrey

"Banyak orang yang ingin bersama dengan Anda dalam limosin, tapi apa yang Anda inginkan adalah seseorang yang akan bersedia naik bus dengan Anda ketika limosin rusak."
Load More >