UPdates—Kapuspen TNI BrigjenTNI Kristomei Sianturi mengungkap kekerasan yang dilakukan kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Yahukimo, Papua Pegunungan menyebabkan satu guru tewas.
You may also like : KKB Tembaki Tim Komnas HAM dan Polisi yang Mandi di Sungai, TB Hasanuddin: Ini Tindakan Brutal
Guru yang meninggal dunia bernama Rosalina (30). Korban ditemukan tewas dalam kondisi luka akibat kekerasan.
You might be interested : Diserang KKB saat Beli Minyak Tanah, Anggota Polres Puncak Jaya Gugur
Kristomei Sianturi menyebut, selain satu korban meninggal, terdapat enam orang luka-luka. Sementara fasilitas pendidikan setempat terbakar.
Menurutnya, motif penyerangan kelompok OPM pimpinan Elkius Kobak itu akibat permintaan sejumlah uang kepada para tenaga pengajar tidak dipenuhi.
"Karena permintaan tersebut tidak dipenuhi, kelompok ini melakukan aksi kekerasan pembunuhan, dan menganiaya enam orang guru. Kemudian, membakar gedung sekolah dan rumah guru, serta menimbulkan ketakutan di masyarakat," kata Kristimei dalam keterangannya sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari RRI, Senin, 24 Maret 2025.
Kristomei menjelaskan, TNI telah melakukan evakuasi terhadap tenaga pengajar yang meninggal dan para tenaga kesehatan pascaserangan. Lokasi serangan di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, pada Jumat, 21 Maret 2025.
"Sebagai respons cepat, TNI bersama aparat terkait telah berhasil mengevakuasi 42 tenaga pengajar dan tenaga kesehatan dari Yahukimo ke Jayapura. Kami meningkatkan pengamanan di wilayah rawan dan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk menindak tegas pelaku serangan ini," ucapnya.
Ditegaskan Kristomei Sianturi, keberadaan tenaga pendidik dan tenaga kesehatan di Papua sangat penting bagi kemajuan dan masa depan masyarakat setempat. Karena itu, TNI akan terus mendukung perlindungan serta memastikan keamanan di wilayah yang berpotensi mengalami gangguan keamanan.
"TNI tidak akan tinggal diam terhadap aksi-aksi biadab dan pengecut. Ini mengancam keselamatan warga sipil dan stabilitas keamanan di Papua," ucap Kristimei.
Sementara itu, Anggota Komisi I DPR RI, Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin menyebut ada enam korban tewas akibat aksi penyerangan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) tersebut. Enam orang guru itu sedang menjalankan tugas mengabdi untuk pendidikan di daerah terpencil.
"Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang seharusnya dilindungi, bukan menjadi korban kekerasan. Negara tidak boleh diam, tindakan tegas harus segera dilakukan untuk menumpas kelompok ini," kata TB Hasanuddin dalam keterangan tertulisnya, Senin, 24 Maret 2025.
Politikus PDIP itu menambahkan bahwa serangan terhadap tenaga pendidik ini merupakan bentuk teror yang bertujuan menciptakan ketakutan dan menghambat pembangunan sumber daya manusia di Papua. KKB, menurutnya, bukan lagi kelompok separatis biasa, tetapi telah bertindak sebagai kelompok teroris yang merusak masa depan anak-anak Papua.
"Kita harus melihat ini sebagai ancaman serius terhadap keutuhan bangsa. Aparat keamanan harus segera mengambil langkah cepat dan terukur untuk memastikan keamanan di wilayah tersebut serta menindak tegas para pelaku," katanya.
TB Hasanuddin juga menyoroti pentingnya strategi keamanan yang lebih efektif dan terintegrasi di Papua, dengan memperkuat pengamanan di daerah-daerah rawan. Serta memastikan perlindungan terhadap tenaga pendidik serta masyarakat sipil.
"Saya meminta pemerintah mempercepat upaya penegakan hukum dan memberikan perhatian khusus kepada keluarga para korban. Kita tidak boleh membiarkan para pelaku ini terus meneror rakyat Papua dan mengganggu stabilitas nasional," ucapnya.
Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian dalam keterangan tertulis di Jakarta, pada Minggu 23 Maret 2025 juga menyebut ada enam korban tewas guru dan tenaga kesehatan dalam kejadian ini.
Sebelumnya, Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto mengakui, adanya laporan terkait penyerangan yang dilakukan KKB terhadap guru kontrak di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan hingga menewaskan enam orang tenaga pendidik. Dari laporan terungkap insiden itu terjadi Jumat sekitar pukul 16.00 WIT, saat KKB melintas. KKB awalnya menyerang dan membunuh seorang guru kemudian masuk ke dalam rumah dan kembali menyerang serta membakar rumah sehingga dilaporkan enam orang guru kontrak meninggal.