UPdates—Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan permintaan maaf kepada Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev setelah jatuhnya pesawat Azerbaijan Airlines di wilayah udara Rusia.
You may also like : Tabrakan dengan Burung, Azerbaijan Airlines Jatuh, 35 Penumpang Tewas
Selama panggilan telepon, Putin menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan meminta maaf bahwa insiden itu terjadi di wilayah udara Rusia. Putin mencatat bahwa sistem pertahanan udara Rusia sedang ditembakkan pada saat insiden itu, tetapi tidak ada indikasi eksplisit bahwa sistem pertahanan udara Rusia terlibat langsung dalam menjatuhkan pesawat itu.
You might be interested : Sambil Takbir dan Syahadat, Penumpang Selamat Abadikan Momen Jatuhnya Azerbaijan Airlines
Sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari Jurist News, Minggu, 29 Desember 2024, investigasi oleh pihak berwenang di Azerbaijan, Kazakhstan, dan Rusia sedang dilakukan untuk menentukan penyebab kecelakaan itu.
Pejabat Azerbaijan telah menduga adanya potensi campur tangan eksternal, dengan beberapa laporan menunjukkan bahwa intelijen AS telah menemukan tanda-tanda awal bahwa sistem antipesawat Rusia mungkin telah menyerang pesawat itu.
Insiden itu terjadi pada tanggal 25 Desember dan mengakibatkan kematian 38 orang dan 29 penumpang selamat.
Penerbangan yang diberi kode J2-8243 itu sedang dalam perjalanan dari Baku, Azerbaijan, ke Grozny, Rusia, ketika pesawat itu keluar jalur dan jatuh di dekat Aktau di Kazakhstan.
Laporan menunjukkan bahwa pesawat itu berusaha mendarat di bandara Grozny tetapi mengalami kesulitan karena serangan pesawat nirawak Ukraina di sekitar lokasi kejadian yang mendorong sistem pertahanan udara Rusia untuk menyerang.
Pernyataan Kremlin menyoroti bahwa pesawat itu telah melakukan beberapa kali upaya pendaratan sebelum kecelakaan itu, yang menggarisbawahi keadaan kacau di sekitar insiden itu.
Kecelakaan itu telah menimbulkan kekhawatiran besar tentang keselamatan udara di zona konflik dan telah mendorong seruan untuk penyelidikan internasional yang independen.
Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri Kaja Kallas mendesak penyelidikan menyeluruh atas keadaan di sekitar kecelakaan itu pada hari Sabtu.
Situasi tersebut mencerminkan ketegangan yang lebih luas yang berasal dari permusuhan yang sedang berlangsung antara Ukraina dan Rusia, yang semakin berdampak pada kehidupan sipil dan keselamatan penerbangan di wilayah tersebut.
Wilayah tersebut telah mengalami peningkatan aktivitas militer karena ketegangan yang sedang berlangsung antara kedua negara sejak 2022, yang menyebabkan peningkatan risiko bagi pesawat sipil yang beroperasi di dekatnya.