
UPdates—Radio Televisyen Malaysia (RTM), stasiun penyiaran publik milik pemerintah Malaysia, menyampaikan dua permintaan maaf atas kekeliruan komentator dalam penyebutan nama kepala negara di KTT ke-47 ASEAN.
You may also like :
Rocky Gerung Sebut Hasto Tersangka karena Perintah Politik Jokowi, PDIP: Ini Kriminalisasi
Selain Presiden RI, Prabowo Subianto, RTM juga salah saat memperkenalkan Perdana Menteri Thailand. Dua permintaan maaf itu diunggah di akun Instagram @rtm_malaysia.
You might be interested :
Pemerintah Putuskan Upah Minimum Provinsi 2025 Naik 6,5 Persen
"Departemen Penyiaran Malaysia menyampaikan permohonan maaf yang tulus atas kesalahan yang terjadi selama siaran langsung RTM dalam rangka KTT Ke-47 ASEAN dan pertemuan terkait yang diadakan di Pusat Konvensi Kuala Lumpur (KLCC)," tulis RTM sebagaimana dipantau Keidenesia.tv, Minggu, 26 Oktober 2025.
RTM menjelaskan, berdasarkan hasil penyelidikan internal ditemukan bahwa komentator siaran telah keliru menyebutkan Presiden Republik Indonesia sebagai Joko Widodo. Padahal Presiden Republik Indonesia saat ini adalah Prabowo Subianto.
"RTM memandang hal ini dengan serius dan telah mengambil tindakan yang sesuai. RTM dengan ini menyampaikan permohonan maaf kepada Presiden dan Pemerintah Republik Indonesia, serta kepada semua pihak yang terdampak oleh kesalahan ini," lanjut keterangan itu.
Dalam kasus Perdana Menteri Thailand, mereka menyebut nama Srettha Thavisin yang merupakan mantan PM Thailand, bukan Anutin Charnvirakul yang kini menjabat.
“Terdapat kesilapan oleh pengulas siaran yang telah menyebut nama Perdana Menteri Thailand sebagai Srettha Thavisin dan bukan Anutin Charnvirakul Perdana Menteri Thailand yang terkini. Pihak RTM memandang serius perkara ini dan tindakan sewajarnya sudah diambil,” ujar RTM.