UPdates—Sebuah pesawat tempur Pakistan asal China menembak jatuh sedikitnya dua pesawat tempur India pada hari Rabu. Dua pejabat Amerika Serikat (AS) mengungkap hal itu kepada Reuters, tanpa memberikan bukti apa pun.
You may also like : Snake Wine, Minuman Ekstrem Asal Negeri Tirai Bambu
Seorang pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim, mengklaim Pakistan dapat menggunakan jet tempur J-10C untuk meluncurkan rudal udara-ke-udara terhadap jet India, yang berhasil menjatuhkan sedikitnya dua jet.
You might be interested : Menteri Pertahanan Pakistan Umumkan India Segera Menyerang, akan Gunakan Senjata Nuklir jika Terancam
Pejabat lain mengatakan kepada Reuters bahwa sedikitnya satu jet India yang ditembak jatuh adalah pesawat Rafale.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Pakistan Ishaq Dar mengatakan kepada Majelis Nasional bahwa J-10C menembak jatuh lima jet tempur India, tiga di antaranya adalah Rafale. Pakistan belum dapat memberikan bukti apa pun.
Sebelum klaim Reuters, pejabat Prancis lain yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada CNN bahwa Pakistan telah menembak jatuh jet tempur Rafale milik India. Konfirmasi yang jelas ini telah dikaitkan dengan laporan bahwa sebuah pesawat telah jatuh di Bhatinda, Punjab.
Sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari EurAsian Times, Jumat, 9 Mei 2025, dalam kedua kasus tersebut, media mengutip pejabat yang tidak disebutkan namanya.
Militer India belum mengomentari klaim ini, tetapi para ahli IAF yang telah berbicara dengan EurAsian Times menyebutnya sebagai disinformasi karena Islamabad belum memberikan bukti, seperti rekaman kokpit, data radar, telemetri rudal, dll.
Para ahli militer Tiongkok mengklaim bahwa platform canggihnya, yang dipersenjatai dengan persenjataan canggih Tiongkok seperti rudal PL-15, memiliki keunggulan teknologi atas Rafale milik India. Apakah pernyataan berani ini didasarkan pada kenyataan, atau apakah ini merupakan sikap strategis di wilayah yang berada di ambang eskalasi? Tidak ada yang tahu.
Akuisisi persenjataan Tiongkok oleh Pakistan merupakan landasan strateginya untuk melawan kekuatan militer India yang semakin meningkat. Chengdu J-10C, pesawat tempur multiperan generasi 4,5 disebut-sebut sebagai jawaban Pakistan terhadap Dassault Rafale milik India.
Didukung oleh mesin WS-10B milik Tiongkok dan dilengkapi dengan radar Active Electronically Scanned Array (AESA), J-10 C dapat membawa PL-15, yang memiliki jangkauan hingga 200-300 kilometer.
Pakistan Air Force (PAF) telah membeli sedikitnya 25 J-10C dan berencana untuk memperoleh lebih dari 100 J-10C pada awal tahun 2030-an, yang bertujuan untuk menggantikan armada Mirage III/V yang sudah tua.