UPdates—Anggota Komisi III DPR RI Nasir Djamil mengungkap banyaknya keluhan masyarakat yang merasa direpotkan akibat peraturan baru tentang masa berlaku Surat Ijin Mengemudi (SIM) yang tak lagi sesuai dengan tanggal lahir.
You may also like : Ini 5 Pimpinan KPK Terpilih, Ketua, dan Dewan Pengawas Periode 2024-2029
Makanya, ia mendorong Korps Lalu Lintas Kepolisian Negara Republik Indonesia (Korlantas Polri) memanfaatkan aplikasi semisal WhatsApp untuk mengingatkan masyarakat perihal masa berlaku SIM yang akan habis.
"Saya tanya misalnya di beberapa daerah mereka tidak diingatkan, jadi seharusnya mereka bisa diingatkan dari aplikasi. Sehingga setiap seminggu sebelum berakhir SIM-nya itu mereka akan diberitahu," urai politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari situs resmi DPR RI, Kamis, 12 Desember 2024.
Wakil rakyat dari Dapil Aceh II ini menambahkan bahwa akibat masa berlaku SIM terlewatkan dan warga terlambat memperpanjang, maka sesuai aturan masyarakat diharuskan membuat SIM baru. Hal ini kata dia tentu saja membutuhkan waktu dan biaya tidak sedikit. Di tengah kesibukan bekerja masyarakat dan beban ekonomi yang kian banyak, itu menurutnya akan memberatkan.
"Itulah sebabnya kenapa kita ingin agar SIM berlaku seumur hidup agar mereka tidak bikin-bikin lagi, kemudian ingat-ingat lagi. Seumur hidup mereka punya SIM ya tinggal kita cari pemasukan negara bukan pajak dari sektor lainnya. Jangan dari SIM yang kemudian itu menurut kami akan memberikan beban bagi masyarakat ekonomi kebawah," ujar Nasir Djamil.
Dijelaskan Nasir, ide agar SIM bisa seumur hidup itu untuk meringankan beban masyarakat. Apalagi, pihaknya juga mendapat laporan dari warga bahwa ada biaya-biaya yang harus mereka keluarkan. Jika situasinya seperti itu, maka menurut Nasir pasti akan tambah merepotkan, terutama buat masyarakat kalangan menengah ke bawah.
"Jadi ini yang harus dipikirkan oleh pemerintah, kementerian, kepolisian dalam hal ini Korlantas Polri. Betul bahwa itu ada kaitannya dengan pendataan dan lainnya. Kami memahami alasan-alasan yang disampaikan oleh pihak Korlantas Polri terkait ide menjadikan SIM itu seumur hidup. Tapi kami juga harus mengatakan bahwa, mari kita tolong warga menengah ke bawah," tandasnya.