UPdates—Enam pendaki asing yang hilang selama berhari-hari di daerah pegunungan di Filipina tengah berhasil diselamatkan. Sehari setelah dua rekan mereka ditemukan dalam keadaan selamat, empat pendaki pendaki lainnya diselamatkan pada hari Sabtu, 22 Maret 2025, hari ini.
You may also like : 
Sudah Nyaris Dieksekusi di 2015, Penyelundup Narkoba Mary Jane Nyanyikan Indonesia Raya di Bandara sebelum Pulang ke Filipina
Kelompok yang terdiri dari enam orang, yang meliputi warga negara Jerman, Inggris, Rusia, dan Kanada tersebut berangkat pada hari Rabu untuk melakukan perjalanan selama empat jam di provinsi Negros Oriental yang menurut para pejabat dilanda hujan lebat dan jarak pandang rendah.
You might be interested : 
2 Pilot Jet Tempur Filipina Ditemukan Tewas
Pihak berwenang setempat mengatakan dalam sebuah unggahan di Facebook bahwa personel militer Filipina dan relawan penyelamat menemukan empat orang terakhir pada pukul 9:44 pagi di sekitar Pembangkit Listrik Tenaga Air di Silab, Amlan, sebuah wilayah dekat Taman Nasional Danau Kembar Balinsasayao di provinsi tersebut.
Tidak ada informasi lain yang diberikan tetapi keempat orang tersebut diidentifikasi sebagai warga Jerman Aldwin Fink, 60 tahun, dan Wolfgang Schlenker, 67 tahun; warga Rusia Anton Chernov, 38 tahun; dan seorang warga Kanada berusia 50 tahun yang diidentifikasi hanya sebagai Terry.
Sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari The Peninsula pada Sabtu, 22 Maret 2025, kantor penyelamat kotamadya Amlan mengatakan kepada AFP bahwa keempat orang tersebut sedang dibawa turun dari gunung tetapi mereka tidak dapat memberikan rincian lainnya.
Gambar-gambar di halaman Facebook kepolisian setempat menunjukkan salah satu pendaki, kakinya berlumuran darah, berbicara dengan penyelamat di dalam ambulans sementara yang lain terbaring di atas tandu yang dibungkus selimut. Keduanya tidak diidentifikasi.
Rekan mereka, pendaki Torsten Martin Groschupp, 58 tahun, dan Alexander Radvanyi, 63 tahun, ditemukan pada hari Jumat pagi.
"Mereka tidak (dehidrasi), mereka mengatakan mereka bisa minum air dari danau. Salah satu dari mereka membawa makanan ringan," kata seorang petugas kesehatan setempat kepada AFP, yang meminta identitasnya hanya disebutkan sebagai Dr. Sheryl.
Polisi mengatakan pada hari Jumat bahwa cuaca kemungkinan berperan dalam menyebabkan kelompok tersebut tersesat di jalur yang menurut mereka "sulit" di daerah pegunungan yang mereka lalui tanpa pemandu.
"Saat itu sedang hujan dan jarak pandang terbatas. Ada kemungkinan besar mereka berhenti dan berlindung saat hujan mulai turun," kata petugas polisi Valencia Henry Japay, seraya menambahkan tidak ada sinyal telepon seluler di daerah tersebut.
