UPdates—Presiden ke-2 RI Soeharto masuk daftar usulan calon pahlawan nasional 2025. Kemunculan nama Soeharto tersebut menjadi sorotan publik.
You may also like : Bilang Petani tak Terurus di Era Mega, SBY, Jokowi, dan Puji Prabowo, Menteri Zulhas Dicap Penjilat
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul pun menjelaskan alur masuknya nama Soeharto. Ia menegaskan bahwa proses pengusulan Soeharto sebagai pahlawan nasional dimulai dari tingkat masyarakat.
Menurutnya, langkah awal dapat dilakukan melalui kegiatan akademis seperti seminar yang melibatkan berbagai lapisan masyarakat dan pakar.
Hal ini disampaikan Gus Ipul usai menghadiri halalbihalal Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat di Jakarta, Minggu, 20 April 2025.
"Masukan dari masyarakat melalui seminar dan diskusi akademis menjadi tahap pertama. Kegiatan ini harus melibatkan sejarawan, tokoh setempat, dan narasumber terkait untuk membahas tokoh yang diusulkan," jelasnya sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari Info Publik, Senin, 21 April 2025.
Ia menjelaskan, jika usulan tersebut mendapat dukungan di tingkat lokal, bupati atau wali kota akan meneruskannya ke gubernur untuk dibahas lebih lanjut melalui seminar serupa. "Setelah itu, baru prosesnya naik ke Kementerian Sosial," jelasnya.
Di tingkat pusat, Kemensos melalui Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial akan membentuk tim verifikasi yang terdiri dari akademisi, sejarawan, tokoh agama, dan tokoh masyarakat. Tim ini bertugas menelaah semua usulan pahlawan nasional dari berbagai daerah sebelum dibahas lebih lanjut.
"Setelah melalui pembahasan mendalam, kami akan memfinalisasi usulan dan menandatanganinya sebelum dikirim ke Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan untuk diputuskan," papar Gus Ipul.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Kemensos Mira Riyati Kurniasih menyebut ada 10 nama yang masuk daftar usulan calon pahlawan nasional 2025.
Selain Soeharto (Jawa Tengah), juga ada nama Abdurrahman Wahid (Jawa Timur), Bisri Sansuri (Jawa Timur), Idrus bin Salim Al-Jufri (Sulawesi Tengah), Teuku Abdul Hamid Azwar (Aceh), dan Abbas Abdul Jamil (Jawa Barat).
Sementara itu, empat nama baru yang diusulkan tahun ini, yaitu Anak Agung Gede Anom Mudita (Bali), Deman Tende (Sulawesi Barat), Midian Sirait (Sumatera Utara), dan Yusuf Hasim (Jawa Timur).