Pj Gubernur Sulsel, Prof Fadjry Djufry saat pimpin rapat koorindasi soal investasi di Sisel (Foto: Web Pemprov Sulsel).

Investor Asal Vietnam Lirik Sulsel, Siapkan 250 Ribu Ekor Sapi Perah

23 January 2025
Font +
Font -

UPdates - Penjabat Gubernur Sulsel Prof Fadjry Djufry menyambut baik investor asal Vietnam, PT Happiness True, yang akan berinvestasi pengembangan sapi perah di Sulsel. Investor Vietnam ini nantinya akan menyediakan 250 ekor sapi dengan nilai investasi Rp 4 triliun.

Hal tersebut disampaikan Prof. Fadjry usai memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Investasi Pengembangan Sapi Perah di Sulsel, yang digelar di Ruang Rapat Pimpinan Kantor Gubernur Sulsel, pada Rabu, 22 Januari 2025. 

"Saya menjabat di sini kurang lebih dua hingga tiga bulan ini. Investor yang masuk ini dibantu Pak Menteri Pertanian. Menteri yang lain juga membantu supaya ada investasi masuk ke Sulsel," ucap Prof Fadjry Djufry, dikutip Keidenesia dari laman resmi Pemprov Sulsel, Kamis, 23 Januari 2025.

You might be interested : dgoqyvkvvqlf76kjfml429dljk8iveh9ms0pkcdhKepala BSIP Kementan Gantikan Zudan Jadi Pj Gubernur Sulsel, Dilantik Selasa 7 Januari 2025

Prof. Fadjry mengungkapkan, pemerintah akan memberikan dukungan penuh untuk mempercepat proses izin investasi dari perusahaan tersebut, guna memperlancar rencana investasi yang diharapkan membawa dampak besar bagi perekonomian daerah.

"Kita berharap agar Sulsel ini menjadi salah satu sentra sapi perah. Sekarang sudah ada investor yang masuk berkat bantuan Pak Menteri Pertanian. Kita sudah cek lokasinya, di Wajo dan Sidrap cocok untuk itu,” ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, Prof. Fadjry mengungkapkan bahwa selain investor dari Vietnam, Sulsel juga akan kedatangan investor dari Korea Selatan yang berencana berinvestasi di sektor yang sama. 

Dia pun menegaskan lahan yang dibutuhkan investor untuk pengembangan usaha ini, yakni sekitar 18.000 hektare di Kabupaten Wajo dan Sidrap. Pasalnya PT Happiness True berencana mengimpor 250.000 ekor sapi perah, dengan estimasi nilai investasi mencapai Rp 4 triliun hanya untuk pengadaan sapi, jika satu ekor sapi perah dihargai sekitar Rp 40 juta.

Memang masih ada sedikit persoalan terkait dengan operasi lahan dari masyarakat. Dan kita undang, DPRD Provinsi, Bupati, termasuk Ketua Satgas Investasi (Pak Kajati) untuk duduk bersama-sama mencarikan solusi," terangnya.

Dia juga menyarankan agar masyarakat yang memiliki lahan dapat dilibatkan dalam proyek ini sebagai bagian dari investasi, dengan membuka peluang kerja bagi mereka yang terlibat dalam pengelolaan lahan.

“Saya sarankan agar masyarakat yang memiliki lahan dilibatkan dalam proyek ini. Mereka yang membuka lahan akan ikut terlibat sebagai pekerja di proyek tersebut,” tambahnya.

Prof. Fadjry berharap agar pemerintah daerah, termasuk Bupati, anggota DPRD, serta pihak terkait lainnya, dapat segera memberikan dukungan untuk mempercepat proses ini. Pasalnya, nilai investasi yang besar tersebut diperkirakan akan menciptakan ribuan lapangan pekerjaan dan berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.

"Saya mau Bupati, anggota DPRD bantu, paling tidak satu minggu ini. Karena kan nilai sapinya saja Rp4 triliun, belum infrastrukturnya. Dan pasti akan menarik ribuan tenaga kerja. Efek dominonya kan pasti pertumbuhan ekonomi akan jalan disitu," pungkasnya.

Font +
Font -